
Keutamaan Hari Arafah
Salah satu hari yang paling agung dalam Islam adalah hari Arafah, yaitu hari yang bertepatan dengan 9 Dzulhijjah.
Pada tulisan kali ini, penulis akan menyebutkan beberapa keutamaan hari tersebut (hari Arafah).
A. Keutamaan Hari Arafah
Di antara keutamaan hari Arafah adalah sebagai berikut:
1. Hari Arafah merupakan salah satu dari hari-hari terbaik yang Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengannya.
Sebagaimana dalam firman-Nya:
وَٱلْفَجْرِ . وَلَيَالٍ عَشْرٍ . وَٱلشَّفْعِ وَٱلْوَتْرِ .
Artinya:
“Demi fajar. Dan malam yang sepuluh. Dan yang genap dan yang ganjil.” (Surah Al-Fajr, ayat 1-3).
Yang dimaksud dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, ini merupakan penafsiran sahabat Ibnu Abbas, Ibnu Az-Zubair, Mujahid, dan selainnya dari kalangan as-salaf. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, Juz IV, hal. 624).
Dan juga Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ.
Artinya:
“Dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.” (Surah Al-Buruj, ayat 3).
Yang dimaksud dengan:
وَشَاهِدٍ.
“Adalah hari Jum’at.”
Dan yang dimaksud dengan:
وَمَشْهُودٍ.
“Adalah hari Arafah.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, Juz IV, hal. 606, dan Aisar At-Tafaasiir, Juz V, hal. 473).
2. Hari Arafah Merupakan Hari Dimana Allah Menyempurnakan Agama Islam.
Disebutkan dari sahabat Thariq bin Syihab radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu dan berkata:
يَا أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ! آيَةٌ فِيْ كِتَابِكُمْ تَقْرَؤُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا نَزَلَتْ مَعْشَرَ الْيَهُودِ لَاتَّخَذْنَا ذٰلِكَ الْيَوْمَ عِيْدًا. قَالَ وَأَيُّ آيَةٍ؟ قَالَ: (الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِيْنًا). فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: (إِنِّي لَأَعْلَمُ الْيَوْمَ الَّذِي نَزَلَتْ فِيْهِ٬ وَالْمَكَانَ الَّذِي نَزَلَتْ فِيْهِ٬ نَزَلَتْ عَلَی رَسُولِ اللهِ صَلَّی اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَرَفَاتٍ فِي يَوْمِ جُمعَةٍ.
Artinya:
“Wahai Amirul Mukminin! Ada sebuah ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya, yang seandainya ayat itu turun kepada kami orang-orang Yahudi, maka kami akan menjadikan hari turunnya sebagai hari raya. Maka Umar radhiyallahu ‘anhu bertanya: “Ayat yang mana?” Laki-laki itu menjawab, “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian untuk kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku bagi kalian, dan Aku telah meridhai Islam sebagai agama kalian.” Maka Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya aku benar-benar mengetahi hari dan tempat turunnya ayat tersebut, ayat tersebut turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Arafah pada hari Jum’at.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy dan Muslim).
Maka semua kewajiban, hukum-hukum, perintah, larangan, yang halal dan yang haram, telah disempurnakan. Sehingga tidak boleh lagi ada tambahan di dalam agama.
3. Hari Arafah Merupakan Hari Dimana Allah Paling Banyak Membebaskan Hamba-Hamba-Nya Dari Api Neraka.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ٬ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو٬ ثُمَّ يُبَاهِيْ بِهِمُ الْمَلَائِكَةَ٬ فَيَقُولُ: مَاأَرَادَ هٰؤُلَاءِ؟
Artinya:
“Tidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari api neraka daripada hari Arafah. Dan sesungguhnya Allah benar-benar mendekat, kemudian Dia membangga-banggakan mereka di hadapan para malaikat, lalu Dia berfirman: “Apa yang diinginkan oleh mereka.” (niscaya mereka akan mendapatkannya).” (Diriwayatkan oleh Muslim).
4. Allah Subhanahu wa Ta’ala Mendekat Kepada Hamba-Hamba-Nya dan Membanggakan Mereka.
Sebagaimana dalam hadits Aisyah sebelumnya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mendekat kepada hamba-hamba-Nya.
Dan makna ليدنو (mendekat) maksudnya Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke langit dunia. (Lihat Syarah Shahih Muslim oleh Imam An-Nawawiy rahimahullah, Juz IX, hal. 84. Dan juga Fadhaail Yaumi ‘Arafah oleh Syeikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahullah).
5. Doa yang Paling Baik Adalah Doa Di Hari Arafah
Dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ.
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albaniy rahimahullah dalam Ash-Shahihah).
6. Wukuf Di Arafah Merupakan Salah Satu Rukun Haji
Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji, bahkan dia merupakan rukun haji yang paling agung. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْحَجُّ عَرَفَةُ.
Artinya:
“Haji adalah Arafah.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy, An-Nasa’iy, dan Ibnu Majah).
B. Amalan-Amalan Di Hari Arafah:
Ada beberapa Amalan yang sangat dianjurkan pada hari Arafah, di antaranya:
1. Berpuasa Pada Hari Arafah.
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَی اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ
Artinya:
“Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar puasa tersebut dapat menghapuskan (dosa-dosa) tahun sebelumnya dan tahun setelahnya.” (Diriwayatkan oleh Muslim).
2. Memperbanyak Berdoa.
Sebagaimana dalam hadits sebelumnya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ.
Artinya:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albaniy dalam Ash-Shahihah).
3. Memperbanyak mengucakan Kalimat Tauhid
Sebagaimna dalam hadits Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ٬ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ٬ لَهُ الْمُلكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَی كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
Artinya:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku ucapkan dan para nabi sebelumku adalah ‘Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, milki-Nya kerajaan, dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albaniy dalam Ash-Shahihah).
Wallahu a’lam.
________________________asa
Ustadz Anshari, S. Th. I, MA hafizhahullah
(Pembina Pusat Dakwah dan Kajian Sunnah Gowa)